Kamis, 24 Februari 2011

Manusia dan Cinta kasih

Hari Valentine

Sebagian masyarakat kita pasti tahu akan makna nya kasih sayang. Akan tetapi pendapat orang tentang kasih sayang itu pasti berbeda-beda. Seperti yang kita tahu bahwa pada tanggal 14 februari masyarakat benua eropa sana memperingati hari kasih sayang yang biasa diberi nama Hari Valentine. Mungkin karena sudah terbiasa kita mendengar tentang hari tersebut, entah mengapa masyarakat kita pun jadi ikut merayakannya. Khususnya bagi sepasang kekasih yang sedang hangat-hangatnya. Asal muasal nya dari hari valentine itu pun banyak anggapan yang bermacam-macam. Ada kabar jika seorang yang bernama valentine pada zaman romawi yang tengah dimabuk asmara. Dia menyukai seorang wanita, namun tidak kesampaian alias tidak direstui oleh beberapa pihak yang akhirnya membunuh dia dengan cara tragis. Namun dari beberapa versi pada intinya pengorbanan seorang kepada orang lain. Apapun itu alasannya, yang jadi pertanyaan apakah masyarakat kita hanya ikut-ikutan atau memang tahu apa itu hari valentine?

Uniknya lagi tradisi hari valentine ini sudah menjadi tradisi bagi masyarakat kita. Saya secara pribadi untuk hal ini tidak pernah lagi mengikuti tradisi seperti ini sekitar 3 tahun. Karena menurut saya banyak faktor. Mulai dari segi agama, karena saya juga beragama islam yang tentunya tidak ikut-ikutan lagi. Namun mungkin pendapat orang pasti berbeda-beda. Di satu sisi, saya tidak terlalu memaksakan jika ada yang merayakan atau tidak. Yang hanya saya bingung, kenapa ini menjadi seperti tradisi bagi masyarakat kita. Ini sudah jelas bahwa masyarakat kita ini gampang sebenarnya untuk ditipu daya. Semuanya pun tergantung dari masing-masing individu. Saya secara pribadi hanya khawatir jika kedepannya bangsa kita ingin dibawa kemana. Pada intinya, buat saya hari kasih sayang itu tidak hanya dirayakan 1 kali setahun, akan tetapi setiap hari kita wajib mempunyai rasa kasih sayang kepada setiap orang. Itu mungkin lebih baik.

Senin, 21 Februari 2011

Manusia dan Kebudayaan

Manusia dan Kebudayaan

Jejaring Sosial

Perkembangan zaman sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi. Di zaman Globalisasi seperti ini, wajar jika banyak sekali pengaruh dari negara barat yang bisa kita temui di negara kita ini. Contohnya dari trend berpakaian, gaya rambut hingga pergaulan. Namun semua itu tidak jauh dari pengaruh informasi seperti televisi, radio, bahkan internet. Dari fasilitas itu semua pengaruh globalisasi sangatlah terlihat. Semua orang sudah bergantung pada internet pada zaman ini. Sekarang internet sudah menjadi kebutuhan setiap orang. Jika tidak ada internet, mungkin akan matilah kehidupan di dunia ini.Untuk menggunakan internet sudah sangat mudah didapat. Sedikit anda berjalan-jalan disekitar lingkungan rumah anda pasti akan bisa menemukan warnet atau penjual jasa-jasa internet dengan harga yang terjangkau. Ini bisa di artikan bahwa internet memang telah menjadi kebutuhan bagi setiap masyarakat kita.

Namun, ada saja ulah masyarakat yang mengambil kesempatan yang tidak baik. Seperti contoh, dengan adanya internet makin banyak peluang untuk mendownload situs yang tidak mendidik. Walaupun pemerintah sudah memblokir situs-situs tersebut, ya ada saja yang dapat tetap menikmati situs tersebut dengan segala cara. Tidak hanya itu, dari internet kita dapat dengan mudah berhubungan jarak jauh dengan saudara, teman, bahkan siapa saja yang dari pertama belum saling kenal menjadi kenal. Fasilitas tersebut bernama jejaring sosial atau yang paling banyak diminati masyarakat kita yakni Facebook. Hal ini sangat memudahkan masyarakat kita yang mempunyai saudara jauh atau pun teman jarak jauh yang hanya dengan menggunakan internet dapat melepas rasa rindu. Dengan perkembangannya zaman hal ini sangatlah membantu. Namun ada saja kesempatan bagi orang yang tidak ingin menyia-nyiakan hal ini. Dengan modus hipnotis, banyak anak remaja smp yang kabur ataupun terhipnotis atas ajakan si pelaku setelah bermain facebook. Ini sangatlah memprihatinkan buat para orang tua. Pihak kepolisian telah banyak menemukan kasus ini semenjak kaum remaja menggandrungi situs jejaring seperti ini.

Mungkin dalam hal ini, pandapat saya dalam mencari solusinya adalah apa yang menyebabkan si anak itu menjadi kecanduan pada situs ini. Dan mengapa mereka menjadi sangat kecanduan pada jejaring sosial ini. Hal ini sangat berhubungan dengan para orang tuanya juga. Seharusnya yang dilakukan para orang tua adalah mengawasi anaknya pada kegiatan apapun itu. Caranya juga harus di sesuaikan dengan si anak. Apabila dia masih berumur 7-9 tahun mungkin masih dalam pengawasan yang nyat, yaitu dampingi si anak dalam kegiatan apapun itu. Namun jika si anak sudah berusia lebih dari itu, jangan samakan perlakuannya dengan umur 7-9, cukup hanya tanyakan ketika ia pulang sekolah apa saja kegiatan yang dilakukan oleh si anak. Dan juga para orang tua harus mempunyai rasa respect atau peka. Ini membuat si anak nyaman dan bisa dihargai apapun kegiatannya yang dilakukannya. Dan otomatis si anak akan semakin dekat dengan anda, intensitas dalam membuka jejaring sosial dapat berkurang. Karena sepengetahuan saya, anak yang mempunyai intensitas yang lama dengan satu arah, akan membuat jiwa atau psikologis anak menjadi pendiam, kurang bergaul, dan bersosialisasi. Ini mempengaruhi kedekatan nya terhadap orang tua.

Manusia dan Kebudayaan

Manusia dan Kebudayaan

Copy Paste

Dari judulnya sebenarnya sangat simple untuk di artikan. Tetapi copy paste disini bisa sangat luas dalam pemahamannya. Sedikit akan saya bahas tentang copy paste menurut sudut pandang saya sendiri. Dalam bahasa indonesianya copy berarti menyalin atau memperbanyak. Sudah jelas dari pengertian tersebut bahwa mengcopy atau menyalin dalam arti untuk hal baik itu tidak dilarang, akan tetapi apabila dilakukan untuk hal yang tidak baik itu pasti nya dilarang. Nah dari sini saya akan mencontohkan sedikit apa itu hal yang tidak baik dan yang baik dalam hal mengcopy.

Dari hal yang baik contohnya bagi para produsen. Produsen baju misalnya, mereka pasti memproduksi baju yang sama dalam jumlah banyak.karena mereka memang mencari makan atau bekerja untuk memproduksi barang. Otomatis barang yang di jual diperbanyak atau di copy. Contoh lain, misalnya produsen yang bekerja di bidang musik atau lebih khususnya dalam penjualan kaset dan cd atau dvd. Otomatis musik yang berhubungan dengan kaset ini harus memperbanyak penjualannya. Namun mereka yang memang legal atau syah dalam memproduksi atau mengcopy produk kasetnya itu merupakan hal yang wajar atau memang baik. namun jika tidak mempunyai izin dalam memperbanyak produksi atau illegal ini adalah perbuatan tercela. Dan bisa merugikan para pemain atau penyanyi nya. Disini Permasalahannya sebenarnya sepele atau gampang, namun pemecahannya saja yang harus benar. Artinya harus ada solusi yang tepat untuk membasmi para plagiat yang merugikan ini. Disini saya akan membahas pada contoh plagiat pada film. Menurut saya adalah disini harus ada koordinasi yang bagus antara pihak pemerintah dan pihak terkait. Artinya masyarakt pun juga harus sadar hukum dalam menyikapi hal ini. Jadi pada intinya solusi nya adalah koordinasi antar pihak yang terkait dan kesadaran dari diri masing-masing individu dan juga ketegasan pemerintah dalam memberi sanksi yang tegas bagi para pelaku agar tidak ada lagi hal yang terulang.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Hosting
World Of Warcraft, WoW Short Sword